nologipengemasan, pengembangan dan aplikasi teknologi pertanian untuk meningkatkan ologi penggudangan, ketahanan pangan antara lain : 1. Kebijakan moneter dan fiskal untuk memberikan dukungan bagi ar dan mendorong pengembangan riset dan teknologi pertanian serta pelaksanaan program-program penerapan teknologi bagi masyarakat.
SIARANPERS. Marves - Karawang, Inovasi kembali dari sektor pertanian dan teknologi untuk peningkatan ketahanan pangan.Inovasi hadir dari adanya penanaman padi Ratun R5 yang pada akhirnya sudah dipanen. Proses panen Ratun R5 ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan secara langsung.
PerluDigitalisasi Pertanian. Di era digitalisasi pada revolusi industri 4.0, stakeholder di sektor pertanian harus mampu mempersiapkan dan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Salah satu kunci
APLIKASITEKNOLOGI Diseminasi Mesin Teknologi Multifungsi untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Jagung dan Limbahnya 1 Darmawan Risal 2 Nurul Mukhlishah 3Rahmawati 1Prodi Kehutanan, 2Prodi Teknik Pertanian, 3Prodi Farmasi Univ. Indonesia Timur, Jl. Rappocini Raya 171, Makassar, 8056072 E-mail: darmawanrisal09@gmail.com
Penyuluhpertanian memperlihatkan padi unggulan hasil panen dari bibit inpari 30 di sawah Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (30/3/2019). Saat ini banyak generasi millenial yang menilai bahwa sektor pertanian adalah mata pencaharian yang menjanjikan dan bergengsi. Mahasiswa pertanian terus berinovasi untuk meningkatkan produksi.
NVxpc. Indonesia telah terkenal sejak sedari dulu sebagai negara agraris, yakni negara dengan kekuatan ekonomi yang ditopang oleh sektor pertanian. Teknologi Internet of Things IoT yang semakin berkembang, kini juga sudah merambah ke sektor pertanian. Banyak manfaat IoT di sektor pertanian, salah satunya adalah pengumpulan data langsung yang lebih cepat, valid, dan juga akurat. Proses ini menjadi lebih cepat dikarenakan dapat memotong kegiatan yang memakan waktu. Untuk itu, sudah banyak industri pertanian yang menerapkan konsep IoT. Definisi teknologi pertanian Pertanian modern dan operasi pertanian bekerja jauh berbeda dibandingkan dengan beberapa dekade lalu, terutama dengan adanya kemajuan teknologi termasuk sensor, perangkat, mesin, serta teknologi informasi. Pertanian saat ini secara rutin menggunakan teknologi canggih seperti robot, sensor suhu dan kelembaban, gambar udara, dan yang terakhir teknologi GPS. Perangkat canggih dengan pertanian presisi serta sistem robot ini memungkinkan bisnis menjadi lebih menguntungkan, efisien, lebih aman, serta lebih ramah Teknologi Pertanian Modern Kini petani tidak lagi harus menggunakan air, pupuk, dan pestisida secara menyeluruh di seluruh bidang. Sebaliknya, mereka dapat menggunakan jumlah minimum yang diperlukan serta menargetkan area yang sangat spesifik, atau bahkan memperlakukan tanaman secara berbeda tergantung dari kebutuhan tanaman. 1. Produktivitas Tanaman Lebih Tinggi IoT merupakan suatu konsep teknologi tanpa menggunakan kabel. Dalam sektor pertanian, banyak dari penerapan IoT pada mapping cuaca dan keadaan kondisi tanah. Proses mapping yang lebih cepat, membuat para petani dapat membuat keputusan yang cepat dan juga tepat. Bahkan jika petani membutuhkan data secara langsung tentang kondisi cuaca hal itu tak perlu membutuhkan waktu yang lama. Data tentang Cuaca, keadaan kondisi tanah, serta kebutuhan pasar terhadap tanaman tertentu. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap maksimalisasi produk pertanian agar lebih efektif. Mapping yang berbasis GPS ini pada umumnya menyimpan data berbasis internet dengan komputasi awan. 2. Pengurangan Penggunaan Air, Pupuk, Dan Pestisida Kegiatan produksi pertanian pasti akan meliputi pemupukan, penyemprotan hama dan juga pemanenan. Semua aktivitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin dan peralatan khusus. Bahkan dengan IoT juga, petani dapat melakukan pemupukan maupun penyemprotan hama secara real time dari jarak jauh. Tak hanya itu, mereka dapat menggunakan data ini untuk menganalisis secara akurat untuk menentukan lokasi efektif area operasi produksi. 3. Pengurangan Dampak Pada Ekosistem Alami Adanya konsep IoT juga membuat petani dapat mengukur dan juga menemukan kekurangan komponen utama pada lahan sedini mungkin. Sehingga mereka dapat mengatur penggunaan energi yang digunakan seefektif mungkin. Apalagi sumber daya utama pada sektor pertanian adalah air dan juga tanah. Kedua komponen tersebut harus digunakan secara efektif agar tidak terjadi pemborosan. 4. Lebih Sedikit Pembuangan Bahan Kimia Ke Sungai Dan Air Tanah Penerapan IoT dalam persoalan kontrol serta penanganan hama dapat diaplikasikan ke dalam bentuk jaringan sensor untuk dapat memantau jumlah hama. Pada prakteknya, jika sensor mendeteksi terlalu banyak hama, informasi tersebut dapat dikirim ke sistem pengendalian hama secara otomatis untuk mengambil tindakan berupa penggantian penggunaan pestisida, sehingga hasil panen pun bisa menjadi lebih sehat untuk dikonsumsi 5. Meningkatkan Keamanan Pekerja Untuk memaksimalkan hasil pertanian, penggunaan IoT sebagai alat monitoring sangat diperlukan karena dapat menambah efisiensi dalam aspek pertanian. Mengapa menjadi lebih efisien? sebab kegiatan monitoring pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dengan menggunakan sensor - sensor serta beberapa peralatan khusus. Dengan peralatan tersebut petani bisa mengukur, dan juga mendeteksi dari awal data perkembangan tanaman yang berbasis agroteknologi ini. Selain itu, petani juga bisa mengetahui kesehatan tanaman yang ditanam secara serta pemanfaatan inovasi smart farming Smart farming merupakan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi IT modern ke dalam pertanian, yang mengarah ke apa yang dapat disebut third green revolution. Setelah revolusi pemuliaan tanaman dan juga genetika, third green revolution ini mengambil alih dunia pertanian berdasarkan pada aplikasi gabungan solusi IT seperti peralatan presisi, Internet of Things IoT, sensor serta aktuator, sistem penentuan posisi geografis, Big Data , robotika, dll. Cerdas memiliki potensi nyata untuk menghasilkan sebuah produksi pertanian yang lebih produktif dan juga berkelanjutan, berdasarkan pendekatan yang lebih tepat dan juga efisien dalam sumber daya. Dari sudut pandang petani, Smart agriculture memberi para petani nilai tambah dalam bentuk pengambilan keputusan yang lebih baik atau operasi dan manajemen eksploitasi yang lebih efisien dari yang sebelum Smart Farming Di Indonesia Di indonesia sendiri telah diterapkan pertanian modern atau smart farming yaitu implementasi UAV agriculture yang mempunyai fungsi membawa cairan insecticide, pestisida, hingga fertilizer/ pupuk cair untuk di semprotkan di atas lahan pertanian secara otomatis. Indonesia juga sudah mengimplementasikan teknologi drone untuk survey udara dalam pertanian yang digunakan untuk inspeksi kesehatan tanaman dengan metode NDVI image processing selain kedua aspek tersebut implementasi otomasi yang sudah diterapkan yaitu smart farming untuk weather – nutrient sensing yang terintegrasi melalui wireless ke smartphone atau laptop pada stasiun utama .Bagaimana IoT Bekerja Untuk Inovasi Pertanian Modern Bagi para petani dan pekerja, Internet of Things telah membuka berbagai cara yang sangat produktif untuk mengolah tanah serta memelihara ternak dengan menggunakan sensor yang murah dan mudah untuk dipasang serta banyak data mendalam yang mereka tawarkan. Sejalan dengan peningkatan yang pesat dari Internet of Things di bidang pertanian ini, aplikasi pertanian cerdas semakin berkembang dengan janji untuk menghadirkan visibilitas 24/7 ke dalam kesehatan tanah serta tanaman, kinerja mesin, kondisi penyimpanan, perilaku hewan, hingga tingkat konsumsi energi. Smart farming berdasarkan teknologi IoT akan memungkinkan para petani dan pekerja untuk mengurangi limbah dan juga meningkatkan produktivitas mulai dari jumlah pupuk yang digunakan hingga jumlah perjalanan yang telah dilakukan kendaraan pertanian. Jadi smart farming adalah sistem padat modal dengan hi-tech untuk menanam makanan secara bersih dan berkelanjutan dalam banyaknya produksi. Ini merupakan penerapan IT modern Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam pertanian. Dalam pertanian pintar berbasis IoT, sebuah sistem dibangun untuk memantau ladang tanaman dengan bantuan sensor mulai dari cahaya, kelembaban, suhu, kelembaban tanah dan mengotomatisasi sistem irigasi. Para petani juga dapat memantau kondisi lapangan dari mana saja tanpa harus terbatas oleh jarak dan waktu. Pertanian cerdas berbasis IoT sangat efisien jika dibandingkan dengan pendekatan secara konvensional. Penerapan pertanian cerdas berbasis IoT tidak hanya menargetkan operasi pertanian besar secara konvensional, tetapi juga bisa menjadi pengungkit baru untuk mengangkat tren pertumbuhan atau umum lainnya dalam pertanian seperti pertanian organik, pertanian keluarga ruang kompleks atau kecil, ternak dan / atau budaya tertentu , pelestarian varietas tertentu atau berkualitas tinggi, dll., dan meningkatkan pertanian yang sangat Farming Revolusi pada bidang pertanian menerapkan sebuah metode "Smart Farming Precision Agriculture" yang secara garis besar metode ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu smart farming dan precision agriculture a. Smart Farming pertanian pintar yaitu penggunaan platform yang konektivitasnya dengan perangkat teknologi contoh tablet dan handphone dalam mengumpulkan informasi contoh status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dsb yang diperoleh dari lapang dari perangkat yang ditanamkan pada lahan pertanian. b. Precision Agriculture pertanian presisi lebih kepada penggunaan input berupa pestisida dan pupuk sesuai kebutuhan berdasarkan informasi olahan data pada tablet sehingga tidak ada kelebihan dalam dosis pengaplikasiannya karena dipenuhi berdasarkan kekurangannya. Dampak baik yang ditimbulkan pada pengaplikasian pupuk atau pestisida sesuai kebutuhan akan menjaga kesehatan dan kelestarian tanah, optimalisasi penggunaan input dan saving cost. Dalam prakteknya di lapangan metode smart farming precision agriculture ini menggabungkan antara platform berbasis IoT Internet of Things dengan alat dan mesin pertanian alsintan. Tentunya agar hal tersebut selaras alat produksi pertanian tidak lagi dioperasikan secara konvensional namun dikendalikan dengan teknologi, oleh karena itu alat harus ditingkatkan atau di-upgrade. Upgrading alat pertanian disini dapat berupa penggabungan 2 perangkat yang dirakit berdasarkan kebutuhan atau penambahan teknologi pada suatu perangkat contoh penambahan sensor, GPS, wifi dsb sehingga kompatibel dengan platform yang sesuai. Kementerian Pertanian melalui Balitbangtan sangat menggenjot pembaharuan teknologi alsintan ini mengingat Alsintan merupakan hal yang sangat vital. 1. Sprayer Drone Sprayer Drone merupakan alat yang menggabungkan 1 teknologi dan 1 metode aplikasi, yaitu drone pesawat tanpa awak dan foliar application pemupukan lewat daun. Alat ini digunakan untuk pemupukkan dan penyemprotan pestisida pada tanaman. Layaknya sebuah drone alat ini bekerja di permukaan udara, yang dahulu penyemprotan pestisida dan pemupukan harus dilakukan dengan menelusuri lahan pertanian, namun dengan menggunakan sprayer drone ini dapat dikendalikan dengan jarak jauh karena dikoneksikan dengan wifi pada remote control operator. Drone ini juga dilengkapi dengan sensor dan GPS Global Positioning System. Mekanisme kerja drone menyemprotkan liquid dengan wujud kabut fog dari udara tepat pada daun tanaman atau lebih dikenal dengan foliar application. Kelebihan yang didapatkan dengan menggunakan drone ini sangat menguntungkan yaitu dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja lapang dan pengaplikasian pestisida serta pupuk dapat menjangkau luasan area 5 hektar dalam 1 jam. 2. CI Agriculture HARA Merupakan startup pertanian lokal berbasis IoT Internet of Things, startup ini menggunakan jaringan internet baik untuk pengumpulan, pertukaran data dan controlling alat di lapangan yang terhubung dengan gadget. Fokus utama CI Agriculture yaitu pengembangan sistem manajemen pertanian dengan menggunakan big data analytics. Big data analytics adalah kumpulan data yang diperoleh dari lapang, data yang dikumpulkan dapat berupa data anomali cuaca, status hara dan kondisi tanah, serta berasal dari pencitraan satelit dan drone. Data yang diperoleh kemudian akan diolah, kemudian data tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat dan update sehingga dapat membantu petani dalam membuat keputusan dalam proses produksi. Smart Farming Precision Agriculture kuncinya adalah meningkatkan produktivitas dan laba dengan penggunaan teknologi melalui minimalisasi penggunaan input produksi. Smart Farming Precision Agriculture merupakan teknologi yang belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia, tentunya akan terdapat banyak kesulitan untuk mengenal teknologi ini. Untuk mengatasinya kita harus sabar dan terus belajar mengadopsi teknologi ini secara mandiri maupun pada negara yang sudah berhasil menerapkan nya. Pada hakekatnya dibutuhkan waktu yang tidak singkat, perlu ketekunan dan niat yang bulat. 5 Teknologi Pertanian Andalan Indonesia 1. Transplanter Teknologi ini direkomendasikan oleh Litbang Kementan RI untuk hal penanaman padi. Teknologi ini meningkatkan produksi padi hingga 30 persen. 2. Indo Combine Harvester Indo Combine Harvester adalah alat untuk panen padi yang memudahkan dalam proses pemotongan hingga pengantongan padi. 3. Mesin Pemilah Bibit Unggul Mesin tersebut banyak digunakan perusahaan pembibitan untuk tahap seleksi bibit unggul. Misalnya digunakan pada pemilihan bibit unggul Jagung Hibrida. 4. Alat Pengering Kedelai Alat pengering kedelai ini mampu mempersingkat waktu pengeringan yang biasanya dilakukan selama delapan hari dipersingkat menjadi satu hari. 5. Instalasi Pengolah Limbah Dengan menerapkan teknologi instalasi pengolah limbah, limbah ternak dapat diubah menjadi pupuk organik. Ini menjadi nilai tambah bagi peternakan. Sekian yang dapat penulis sampaikan terkait "Penggunaan Teknologi Smart Farming Membuat Hasil Panen Menjadi Maksimal", semoga dengan adanya artikel ini para petani yang memiliki setidaknya pengetahuan lebih mengenai teknologi bisa menerapkan Teknologi IoT ini untuk diimplementasikan langsung ke lahan pertaniannya. Berbicara mengenai Teknologi IoT IDMETAFORA menawarkan jasa pembuatan IoT juga loh! Tidak hanya itu Kami juga siap melayani jasa pembuatan website yang sudah terintegrasi ERP, bagi kamu yang tertarik bisa langsung hubungi Kami di 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723. Atau juga langsing kunjungi kami di Jl. Damai Sleman, Yogyakarta.
Perjalanan Inovasi Teknologi Artificial Intelligence AI dalam Produksi Minyak Kelapa Sawit Inovasi Teknologi Memanfaatkan IoT Industri di Industri Kelapa Sawit Inovasi Teknologi Analisis Buah Brondolan untuk Meningkatkan Keuntungan ini kami melanjutkan perjalanan inovasi Teknologi kami dengan menggunakan model Machine Learning untuk meningkatkan hasil panen Latar Belakang Sepanjang keberadaan pertanian, salah satu masalah utama yang menarik bagi petani adalah isu peningkatan hasil panen. Apa cara terbaik untuk meningkatkan hasil panen per hektar? Apa saja faktor yang paling mempengaruhi hasil panen? Akhir-akhir ini, mengingat pertumbuhan populasi dunia yang terus meningkat, isu ini menjadi semakin relevan. Namun, dengan munculnya tantangan baru bagi para petani, muncul pula cara-cara dan teknologi baru yang dipanggil untuk menjawab semua tantangan tersebut. Artikel ini akan membahas mengenai apa yang dapat dilakukan oleh para petani untuk meningkatkan hasil panen di lahan mereka dan teknologi baru yang dapat membantu dalam hal ini. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas terbesar yang diproduksi dan dibutuhkan di dunia. Sebanyak 73 juta metrik ton diproduksi pada tahun 2020-2021 untuk memenuhi kebutuhan industri makanan, kosmetik, dan bahan bakar. Sebagian besar buah yang dihasilkan berasal dari Indonesia dan Malaysia karena tanaman ini cocok tumbuh di daerah tropis. Memiliki lahan yang sangat luas untuk penanaman kelapa sawit di Kalimantan Timur, PT REA Kaltim perlu menangani perkebunan mereka dengan hati-hati. REA Kaltim memiliki lebih dari hektar lahan yang dialokasikan untuk penanaman kelapa sawit, dimana lebih dari hektar merupakan tanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan lebih dari ton tandan buah segar setiap tahunnya selama empat tahun Kita Membutuhkan Prediksi Hasil Panen? Meskipun REA Kaltim berhasil meningkatkan produksi kelapa sawit secara signifikan pada tahun 2018, namun hasil panen mereka telah menurun selama tiga tahun terakhir. Biasanya dinyatakan dalam Ton per Ha, hasil panen dianggap sebagai ukuran kinerja yang paling penting, karena merupakan hasil dari semua upaya dan sumber daya yang diinvestasikan oleh para petani dalam pengembangan tanaman di ladang mereka. Untuk membantu manajer perkebunan dalam menentukan penyebab utama dari hasil panen yang buruk berdasarkan faktor-faktor yang relevan, perkiraan hasil panen kelapa sawit sangat penting. Untuk memastikan bahwa perkebunan yang ada saat ini memberikan hasil panen yang optimal tanpa menambah penggunaan lahan, prediksi hasil panen kelapa sawit, dan mengoptimalkan hasil panen per unit penggunaan lahan sangatlah penting. Menghasilkan estimasi hasil panen yang efektif, cepat, dan akurat dalam kondisi perkebunan dan panen yang tidak terduga terus menjadi tantangan besar. Machine Learning di bidang Pertanian Berbagai penelitian dan proyek telah dilakukan untuk menggunakan data science dan teknologi analitik baru di sektor pertanian, salah satunya adalah Machine Learning. Pembelajaran mesin adalah bagian dari AI di mana mesin diprogram untuk memproses dan memanfaatkan data. Selain pengumpulan data yang efisien, machine learning bertujuan untuk memanfaatkan jumlah data yang terus bertambah yang dikumpulkan dengan memodifikasi dan menganalisisnya tanpa masukan dari manusia. Pembelajaran mesin adalah jenis analisis matematis yang memiliki fokus yang berbeda dari pendekatan analitis pada mata pelajaran terapan. Di bidang pertanian, pembelajaran mesin digunakan dalam pengelolaan tanah dan air, pengendalian penyakit dan hewan peliharaan, kontrol kualitas tanaman, dan hasil panen. Salah satu aspek terpenting dalam pertanian presisi adalah prediksi hasil panen, yang sangat penting untuk memetakan dan meramalkan hasil panen, mencocokkan pasokan dan permintaan tanaman, dan mengelola tanaman untuk memaksimalkan Learning untuk Memprediksi Hasil Panen Selama satu dekade terakhir, prediksi hasil panen menggunakan machine learning telah dipelajari dengan berbagai macam algoritma, mulai dari sereal hingga biji minyak, dengan suhu, nutrisi, dan fisiologi tanaman sebagai parameter. Kung dkk. 2016 telah mempelajari prediksi hasil panen tomat menggunakan machine learning dengan metode Ensemble Neural Network ENN. Parameter yang mereka gunakan adalah faktor meteorologi misalnya kelembaban relatif, curah hujan, dan suhu udara, faktor lingkungan misalnya luas tanam, luas panen, jumlah panen, dan jumlah panen per satuan volume, dan faktor ekonomi misalnya biaya produksi dan harga jual di pasar dari tahun 1997-2014 di Taiwan. Dari penelitian ini, mereka menemukan 3 model dengan tingkat kesalahan di bawah 2% dan dua model dengan akurasi di atas 90%. Penelitian lainnya adalah memprediksi hasil panen gandum di lahan seluas 22 hektar di Bedfordshire, Inggris, yang dilakukan oleh Patanzi dkk. 2015 dengan menggunakan Supervised Kohonen Networks SKN dengan tingkat akurasi 91% dan kemudian mengurangi biaya tenaga kerja dan waktu untuk pengambilan sampel dan analisis tanah. Kita dapat berasumsi dari dua penelitian ini bahwa pembelajaran mesin memberi manfaat bagi industri Kami Data Scientist Kitameraki membangun gugus tugas dengan ahli agronomi REA dan pemangku kepentingan berpengetahuan lainnya untuk membangun model pembelajaran mesin yang dapat memprediksi hasil panen perkebunan kelapa sawit. Hasil panen tanaman bergantung pada berbagai variabel, termasuk iklim, fisiologi tanaman, pengelolaan tanah, penggunaan air, dll. Langkah pertama dari proyek ini adalah mengidentifikasi variabel-variabel yang memiliki dampak terbesar pada hasil panen kelapa sawit. Kami mengevaluasi hujan, bahan tanam, kematangan, dan atribut lainnya terhadap hasil panen kelapa sawit, serta menambahkan usia sebagai atribut tambahan karena memainkan peran yang signifikan terhadap hasil panen. Kami memilih Random Forest sebagai model untuk penelitian ini karena parameter yang kami gunakan bersifat non-parametrik dimana data yang kami gunakan tidak bergantung pada distribusi. Selain itu, random forest memiliki manfaat utama yaitu dapat digunakan untuk masalah klasifikasi dan regresi, yang merupakan bagian dari sistem machine learning modern. Hasil dan Tantangan Percobaan pertama kami menggunakan hujan, bahan tanam, dan kematangan sebagai atribut tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Model yang kami gunakan tidak menunjukkan regresi yang baik, nilai R-square yang dihasilkan model masih di bawah dan atribut atau parameter yang kami gunakan untuk memprediksi hasil panen mengalami multikolinieritas atau ketika variabel independen dalam model saling berkorelasi, hal ini menunjukkan bahwa model masih belum dapat diandalkan. Meskipun kami belum menemukan model yang sesuai, penelitian ini mengalami peningkatan setelah kami memodifikasi atribut menjadi umur, curah hujan, dan rotasi panen. Meskipun nilai R-square untuk panen vs hasil panen sudah lebih dari kami masih terus berupaya mengembangkan model yang lebih baik untuk klien kami agar prediksi di masa depan menjadi lebih tepat. Kami menduga bahwa data yang kami gunakan memiliki kekurangan. Karena berbagai penelitian telah menunjukkan adanya perbedaan antara potensi dan produksi aktual kelapa sawit. Mengingat banyak elemen yang harus dipertimbangkan saat memprediksi hasil panen, seperti manajemen perkebunan. Sebagai contoh, hujan yang tidak terduga dapat memperpanjang interval panen, yang akan memperlambat proses panen. Selain itu, teknik pemanenan yang berbeda dan apakah pemanen melakukan pemulihan tanaman berdampak pada hasil panen di perkebunan klien kami yang luas di seluruh Kalimantan Timur. Karena alasan-alasan ini, kami perlu mengembangkan dan mengeksplorasi lebih banyak model yang dapat memprediksi hasil panen secara akurat, dan meningkatkan metode penelitian kami. Dari proyek yang sedang kami kerjakan, kami mengetahui bahwa memprediksi sangat penting untuk produktivitas dan efisiensi suatu proses, dan kami dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk mencapainya. Pembelajaran mesin untuk proyeksi digunakan di banyak industri, oleh karena itu kami dapat membantu Anda dalam meningkatkan dan meneliti peramalan untuk bisnis Anda sendiri. Jangan ragu untuk menghubungi Kitameraki untuk mendapatkan layanan kami; kami akan menjadi mitra Anda dalam teknologi dan transformasi digital!machinelearning datascience agriculture palmoil
Sebagai negara agraris, Indonesia yang terletak di daerah tropis berlimpah sinar matahari dan sumber daya alam sudah sepatutnya menjadi negeri yang berlimpah dan berdaulat pangan. Kenyataannya hingga saat ini untuk pemenuhan pangan beras, kedelai, terigu, daging, susu, garam, dan produk pangan olahan masih belum berdaulat dan sangat bergantung pada impor. Di sisi lain, berbagai produk pertanian hortikultura dan produk olahan dari manca negara semakin mendesak produk dalam negeri. Pertanian Indonesia hingga saa ini masih sangat bertumpu pada teknologi konvensional padat karya atau tenaga kerja dan inovasi dengan mengandalkan sumber daya alam natural resources based innovation. Pertanian di era revolusi industri mencakup ruang lingkup on farming, off farming dan digital market place. Kendala yang dihadapi dalam menghadapi revolusi industri adalah keterbatasan infrastruktur mengingat kondisi geografis Indonesia sehingga internet belum dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan peran penyuluh yang mempunyai kompetensi sebagai jembatan dalam transfer teknologi dan inovasi. Penyebaran informasi dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media baik media cetak, elektronik, maupun media daring. Penyuluh Pertanian berperan dalam transfer teknologi, fasilitator dan penasehat. Menghadapi revolusi industri Pemerintah melalui Badan Litbang pertanian telah mem buat aplikasi cyber extension, Katam, Layanan Konsultasi Padi Indonesia, MyAgri, Takesi dan Pakar Kopi yang dapat digunakan Penyuluh Pertanian untuk mencerdaskan petani Indonesia. Penyampaian informasi daring yang saat ini dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian melalui internet aplikasi zoom meeting dan google meeting. Penerapan Teknologi Informasi TI dalam bidang pertanian saat ini sangat diperlukan untuk keberhasilan produktivitas tani yang dihasilkan. Dengan Teknologi Informasi TI, petani Indonesia dapat dengan cepat dan mudah memperoleh informasi tentang pertanian untuk meningkatkan produktivitasnya. Teknologi Informasi TI juga berperan terhadap pemasaran hasil pertanian, petani dapat memasarkan produknya melalui media internet. Selain itu, petani juga dapat memantau dan mengatur dengan lebih praktis, lebih ekonomis dan efisien melalui internet. Banyaknya manfaat yang diperoleh dari perkembangan TI dapat membantu terbentuknya proses pembangunan pertanian. Dan harapan masyarakat untuk mendapatkankesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan dapat terealisasi. Gambar Sebagai Teknologi Pertanian Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Upaya Petani Milenial Dalam Meningkatkan Pertanian Melalui Inovasi Teknologi Sebagai negara agraris, Indonesia yang terletak di daerah tropis berlimpah sinar matahari dan sumber daya alam sudah sepatutnya menjadi negeri yang berlimpah dan berdaulat pangan. Kenyataannya hingga saat ini untuk pemenuhan pangan beras, kedelai, terigu, daging, susu, garam, dan produk pangan olahan masih belum berdaulat dan sangat bergantung pada impor. Di sisi lain, berbagai produk pertanian hortikultura dan produk olahan dari manca negara semakin mendesak produk dalam negeri. Pertanian Indonesia hingga saa ini masih sangat bertumpu pada teknologi konvensional padat karya atau tenaga kerja dan inovasi dengan mengandalkan sumber daya alam natural resources based innovation. Pertanian di era revolusi industri mencakup ruang lingkup on farming, off farming dan digital market place. Kendala yang dihadapi dalam menghadapi revolusi industri adalah keterbatasan infrastruktur mengingat kondisi geografis Indonesia sehingga internet belum dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan peran penyuluh yang mempunyai kompetensi sebagai jembatan dalam transfer teknologi dan inovasi. Penyebaran informasi dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media baik media cetak, elektronik, maupun media daring. Penyuluh Pertanian berperan dalam transfer teknologi, fasilitator dan penasehat. Menghadapi revolusi industri Pemerintah melalui Badan Litbang pertanian telah mem buat aplikasi cyber extension, Katam, Layanan Konsultasi Padi Indonesia, MyAgri, Takesi dan Pakar Kopi yang dapat digunakan Penyuluh Pertanian untuk mencerdaskan petani Indonesia. Penyampaian informasi daring yang saat ini dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian melalui internet aplikasi zoom meeting dan google meeting. Penerapan Teknologi Informasi TI dalam bidang pertanian saat ini sangat diperlukan untuk keberhasilan produktivitas tani yang dihasilkan. Dengan Teknologi Informasi TI, petani Indonesia dapat dengan cepat dan mudah memperoleh informasi tentang pertanian untuk meningkatkan produktivitasnya. Teknologi Informasi TI juga berperan terhadap pemasaran hasil pertanian, petani dapat memasarkan produknya melalui media internet. Selain itu, petani juga dapat memantau dan mengatur dengan lebih praktis, lebih ekonomis dan efisien melalui internet. Banyaknya manfaat yang diperoleh dari perkembangan TI dapat membantu terbentuknya proses pembangunan pertanian. Dan harapan masyarakat untuk mendapatkankesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan dapat terealisasi. Gambar Sebagai Teknologi Pertanian Petani dulu lebih mengandalkan sumber daya manusia dan juga sumber daya alam. Petani tradisional menggunakan pupuk alami untuk menyuburkan tanahnya seperti penggunaan kotoran hewan seperti sapi dan kambing, petani dulu masih berharap pada alam ketika masyarakat menanam padi maka hasilnya tergantung pada proses alam. Teknologi pengolahan tanah adalah teknik atau cara pengolahan tanah mulai dari mempersiapkan tanah yang digarap sampai tanah tersebut siap ditanami. Salah satu teknologi pertanian yang digunakan masyarakat untuk mengolah tanah dengan menggunakan mesin berupa traktor. Traktor merupakan salah satu teknologi mekanisme pertanian yang digunakan untuk pengolahan tanah. Tabel pertanian di Indonesia Perubahan struktural ketenagakerjaan di sektor pertanian mengarah pada penuaan petani. Hal tersebut dapat dilihat semakin banyak petani yang berusia tua dan sedikitnya generasi muda yang mau menggantikan generasi tua untuk bekerja di sektor pertanian. Jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut kelompok umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa masih sedikit pemuda yang memilih untuk bekerja sebagai petani. faktor internal dan eksternal yang menyebabkan sektor pertanian semakin ditinggalkan oleh pemuda. Faktor internal merupakan faktor yang disebabkan oleh kondisi internal individu atau sektor pertanian yang kurang memberikan daya tarik kepada pemuda untuk bekerja di pertanian. Faktor-faktor tersebut antara lain 1 luas lahan sempit dan status kepemilikan lahan, 2 sektor pertanian kurang memberikan prestise sosial, kotor, dan berisiko, 3 ketidakcocokanantara kualitas pendidikan dan kesempatan kerja yang tersedia di desa, 4 anggapan pertanian berisiko tinggi sehingga kurang memberikan jaminan tingkat, stabilitas, dan kontinuitas pendapatan, 5 tingkat upah dan pendapatan di pertanian rendah, 6 diversifikasi usaha nonpertanian dan industri pertanian di desa kurang atau tidak berkembang, 7 suksesi pengelolaan usaha tani kepada anak rendah, 8 belum ada kebijakan insentif khusus untuk petani muda atau pemula, 9 terbatasnya akses dukungan layanan pembiayaan dan penyuluhan pertanian, 10 terbatasnya infrastruktur produksi air, listrik, jalan, telekomunikasi. Faktor eksternal, adanya insentif yang lebih tinggi di sektor non pertanian dan persepsi pemuda jika bekerja di sektor non pertanian di perkotaan lebih bergengsi. Gambar Pupuk Organik Sektor pertanian di Indonesia sedang mengalami beberapa permasalahan yaitu salah satunya jumlah produksi pertanian yang menurun. Permasalahan tersebut meliputi peralihan fungsi lahan pertanian, jumlah tenaga penyuluh yang tidak sesuai dengan norma indeks yang dibutuhkan dan minimnya pengetahuan masyarakat khususnya petani mengenai teknologi pertanian modern. Pertanian urban atau urban farming merupakan salah satu bentuk teknologi pertanian modern yang tengah dilakukan oleh beberapa negara di dunia untuk mengatasi permasalahan pertanian. Pertanian urban merupakan sebuah sistem pertanian modern yang dilakukan di daerah perkotaan, di kota besar maupun kota kecil, yang dalam budidaya sayuran memanfaatkan lahan terbatas guna memenuhi kebutuhan sayuran dan buah maupun tambahan pemasukan dari penanaman, pemanenan hingga distribusi. Kemajuan teknologi pada saat ini memungkinkan monitoring tanaman menggunakan sensor. Penggunaan sensor pada pertanian menggunakan sensor seperti sensor cahaya, tanah, udara, serta kelembaban. Fungsi dari masing masing sensor tersebut sangat berperan besar untuk mendapatkan informasi keadaan tanaman secara akurat. Keadaan tanaman yang telah diperoleh oleh sensor perlu didistribusikan secara nirkabel untuk mengakses data keadaan tanaman. Oleh sebab itu diperlukan adanya penerapan Wireless Sensor Network WNS pada pertanian agar mempermudah melakukan pengawasan tanaman. Wireless Sensor Network merupakan sistem nirkabel yang menghubungkan beberapa perangkat. Kelebihan dari WSN adalah kemampuan untuk tetap berfungsi pada keadaan lingkungan yang buruk sekalipun. Pada saai ini WSN telah banyak digunakan pada bermacam macam bidang termasuk pertanian. Inovasi teknologi pertanian berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian,mengingat bahwa peningkatan produksi melalui perluasan lahan ekstensifikasi sulit diterapkan diIndonesia, di tengah-tengah konversi lahan pertanian produktif ke non pertanian semakin meluas. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS dalam kurun waktu 1983-1993 telah terjadi alih fungsi lahan seluas hektar yang terdiri atas hektar berupa lahan sawah dan lainnya bukan sawah atau rata-rata pertahun sekitar hektar. Untuk tahun 1993-2003 diperkirakan konversi lahan mencapai dua kali lipat dari tahun 1983-1993, yaitu sekitar hingga hektar per konversi lahan terbesar terjadi di Pulau Jawa sebesar 54% dan Sumatera 38%. Perubahan konversi lahan terbesar adalah menjadi lahan perkampungan/lahan pemukiman 69 persen dan kawasan industri 20 persen. Pemanfaatan teknologi energi matahari telah meluas ke berbagai bidang kehidupan masyarakat termasuk bidang pertanian. Perpaduan antara pertanian dan pembangkit energi matahari sebagai sistem simbiosis mutualisme dikenal dengan istilah agrivoltaic. Agrivoltaic itu sendiri merupakan singkatan dari agriculture dan photovoltaics. Sistem ini memanfaatkan lahan pertanian sebagai tempat bagi panel surya sebagai pembangkit listrik pengganti PLN. Model penempatan panel surya pada lahan pertanian ada beberapa tipe. Model pertama, dimana panel surya dipasang diantara baris lahan kosong, model kedua menggunakan greenhouse dan ditempatkan panel surya diatasnya dan model ketiga adalah diletakkandi atas tanaman. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, terutama sebagai penyedia bahan kebutuhan pokok. Sistem informasi yang membahas mengenai harga barang di sektor pertanian bagian pangan sangatlah jarang. Terutama sistem informasi mengenai harga penjualan hasil pertanian. Android adalah sistem operasi mobile yang akhir-akhir ini menjadi popular di kalangan smartphone. Android adalah sistem operasi berbasis open source sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Dalam penelitian ini akan dibangun sistem informasi mengenai harga pasar hasil pertanian berbasis android. Banyak petani yang masih menggunakan cara-cara bercocok tanam secara konvensional dalam hal menentukan tanaman, cuaca, masa panen dan pasca panen. Sektor pertanian sebagai pemegang peranan yang sangat penting untuk membangun perekonomian nasional, berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat, penyedia lapangan kerja, sebagai sumber pendapatan masyarakat dan untuk pengentasan kemiskinan. Suatu pertanian modern dicirikan oleh penerapan teknologi dan inovasi yang dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kegiatan produktif sektor pertanian, antara lain dengan pengembangan dan penciptaan inovasi antisipatif yang berpandangan masa depan, yaitu berupa inovasi teknologi, inovasi sosial kelembagaan, inovasi strategi pemasaran dan lain-lain yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian secara berkesinambungan. Ciri pertanian modern adalah pertanian berbasis inovasi yang bersifat dinamis sesuai dengan tantangan yang dihadapi. DAFTAR PUSTAKA Simarmata, T. 2019. Percepatan transformasi teknologi dan inovasi dalam era smart farming dan petani milenial untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing pertanian Indonesia. In Makalah pada rangkaian Seminar/Kuliah Umum tanggal Vol. 19. Setiana, L., Nuskhi, M., & Hidayat, S. 2021, June. Kompetensi penyuluh pertanian dalam revolusi industri menuju pertanian modern. In PROSIDING SEMINAR TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN STAP FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Vol. 8, pp. 602-607. Simarmata, J., Chaerul, M., Mukti, R. C., Purba, D. W., Tamrin, A. F., Jamaludin, J., ... & Meganingratna, A. 2020. Teknologi Informasi Aplikasi dan Penerapannya. Yayasan Kita Menulis. Zamora, J. L. R., Batista, E. G., & Acosta, E. O. 2020. Análisis del rendimiento técnico del agregado formado por el “Tractor NEW HOLLAND TS6020 y la grada Baldan de 42 discosâ€, para la labor de gradeo del cultivo del arroz Oryza sativaOriginal. Redel. Revista Granmense de Desarrollo Local, 4, 717-726. Zahara, I., & Yoesoef, A. 2017. Teknologi Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Budaya Masyarakat di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar 1985-2016. JIM Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 23. Hutabarat, B. 1995. Analisis Deret Waktu Kecenderungan Nilai Tukar Petani di Indonesia. Arvianti, E. Y., Masyhuri, M., Waluyati, L. R., & Darwanto, D. H. 2019. Gambaran krisis petani muda Indonesia. Agriekonomika, 82, 168-180. Susantidiana, S., & Aguzaen, H. 2015. PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENGURANGI PEMAKAIAN PUPUK ANORGANIK PADA TANAMAN KACANG TANAH Arachis hypogeae L.. Klorofil Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian, 101, 19-27. Fifthariski, K., Yuliarso, H., & Hardiana, A. 2019. PENERAPAN PRINSIP HI-TECH ARCHITECTURE PADA PUSAT PELATIHAN DAN PENELITIAN PERTANIAN URBAN VERTIKAL DI JAKARTA. Senthong, 22. Wibowo, R., Akbar, S. R., & Priyambadha, B. 2018. Implementasi Wireless Sensor Node Sebagai Pendukung Pertanian Modern Berbasis Pemrograman State Machine. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X. Fatchiya, A., & Amanah, S. 2016. Penerapan inovasi teknologi pertanian dan hubungannya dengan ketahanan pangan rumah tangga petani. Jurnal Penyuluhan, 122, 190-197. Oktarina, Y., Dewi, T., Artini, S. R., & Umar, S. 2022. PENGENALAN SISTEM AGRIVOLTAIC SEBAGAI TEKNOLOGI PERTANIAN MODERN PADA PETANI SAYURAN DI GANDUS. Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 54, 90-96. Husin, H. 2019. Eksistensi Industri Genteng Karang Penang di era modern tinjauan teori struktural fungsional Talcott Parsons studi di Desa Tlambah Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya. Rosalina, D. I. 2022. PENERAPAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN MODERN DI INDONESIA YANG SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN. SEMAGRI, 31. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Tualar SimarmataABSTRAK Sebagai negara agraris, kebutuhan pangan utama sembako Indonesia masih sangat tergantung pada impor. Tantangan yang dihadapi Indonesia semakin serius dalam era pertanian smart agriculture or digital farming dan petani milenial yang bertumpu pada teknologi dan inovasi untuk produktivitas, meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Permasalahan utama yang dihadapi Indonesia antara lain adalah 1 petani menua ageing dan minat kaum muda bertani sangat rendah, 2 kualitas sumber daya petani umumnya memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar rendah, 3 pertanian Indonesia masih bertumpu pada teknologi konvensional natural resources based agricultural economy, 4 Produk olahan agroindustri masih terbatas, 4 ekspor utama produk pertanian masih bertumpu pada bahan baku sehingga nilai tambah dan benefitnya lebih banyak dinikmati oleh negara pengimpor negara maju, 5 kontribusi inovasi dalam pertumbuhan ekonomi masih sangat kecil dengan nilai total productivity faktor TPF hanya 1% jauh dibawah negara di kawasan asia yang sudah mencapai 14-35%. Upaya untuk percepatan transformasi teknologi dan Inovasi mutlak diperlukan mengejar kertertinggalan guna mewujudkan pertanian yang berbasis teknologi dan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Adopsi pertanian pintar smart faming dan pelibatan kaum muda menjadi petani milenials menjadi kunci keberhasilan pertanian Indonesia di masa depan. Generasi petani milenial/digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan mudah dapat mengakses berbagai teknologi dan inovasi untuk 1 meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk pertanian Indonesia, dan 2 memanfaatkan pasar nasional, regional dan internasional. Fokus inovasinya adalah berbasis pemecahan masalah market driven dengan langkah sebagai berikut lakukan terobosan yang kreatif think the new thing, kerjakan dan operasionalkan dengan efisien doing the new thing dan cetak keuntungan make benefit from the new thing, yaitu Konsekuensinya, perguruan tinggi dan stakeholder lainnya perlu melakukan transpormasi pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang menjadi job creator atau teknologi inovasi pertanian berperan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani, sehingga berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, yang salah satunya diindikasikan dari meningkatnya ketahanan pangan rumah tangga ini bertujuan untuk mengindentifikasi inovasi teknologi pertanian yang telah diterapkan di lokasi studi, dan menganalisis hubungannya dengan kondisi ketahanan pangan pada rumah tangga penelitian berupa survei di dua desa di Kabupaten Bogor yang masing-masing memiliki tipe pertanian yang berbeda yaitu lahan kering dan basah sawah, dengan jumlah sampel sebanyak 80 dianalisis dengan uji statistik Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani di lahan sawah telah menerapkan inovasi teknologi berupa sistem jajar legowo secara intensif, dan petani di desa berlahan kering cukup intensif dalam menerapkan inovasisistem tumpang sari dan pengolahan hasil pertanian on farm .Penerapan teknologi ini berkorelasi positif dengan kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani, yaitu petani yang menerapkan inovasi teknologi lebih intensif memiliki tingkat ketahanan pangan yang lebih baik. penggunaan teknologi untuk meningkatkan hasil panen pertanian adalah